Karapan Sapi Bukan Sarapan Sapi

Karapan Sapi bukan Sarapan Sapi.

Karapan Sapi, tentu sudah tidak asing dengan perlombaan balap asli pulau madura ini. Karapan sapi merupakan  ciri khas dari Pulau Madura. Dalam perlombaan ini ada sepasang sapi menarik kereta kayu yang ditunggangi oleh seorang joki, mereka beradu cepat dengan pasangan sapi lain.

Siapa Pembuat Pertama yang Mengadakan Lomba Karapan Sapi !!!

Pembuat pertama yang mengadakan lomba karapan sapi adalah Sayyid Ahmad Baidawi, beliau berasal dari pulau Sapudi, Sumenep. Pemikiran beliau dari awal telah berhasil memanfaatkan tenaga sapi guna merubah tanah yang tandus menjadi subur, dengan cara membajak sawah melalu tenaga dari sapi.

Setelah melihat kesuksesannya beliau di Pulau Sapudi para warga di Pulai itupun berbondong-bondong mengikuti langkah Sayyid Ahmad Baidawi dan tanah Pulau Sapudi yang gersang itu pun  berubah menjadi tanah yang sangat subur dan bisa ditanami oleh tanaman padi dan sejenisnya. Sehingga Pulau Sapudi memiliki hasil panen yang melimpah serta menjadi daerah yang subur dan makmur.

Sayyid Ahmad Baidawi sekarang sudah terkenal dengan nama Pangeran Tandur, atas keberhasilanya. Beliau akhirnya mengadakan lomba balapan sapi guna memakmurkan dan merayakan atas kesuburan tanah di Pulau Sapudi. Tetapi, dalam sejarah yang sudah turun menurun telah banyak disebutkan bahwa pembuat lomba balapan sapi itu memiliki banyak versi.


Asal Usul Nama "Karapan Sapi" !!!

Versi KE-1 mengatakan bahwa karapan sapi telah ada sejak abad ke-14. Waktu itu karapan sapi digunakan untuk sebagai penyebaran/menyebarkan agama Islam oleh seorang kyai yang bernama Pratanu.

Versi KE-2 mengatakan bahwa karapan sapi diciptakan oleh Adi Poday, yakni anak dari Panembahan Wlingi yang berkuasa di daerah Sapudi di abad ke-14. Adi Poday yang lama mengembara di Madura menggunakan pengalamannya di bidang pertanian  itu ke Pulau Sapudi, sehingga pertanian di pulau itu pun menjadi lebih maju. Salah satu teknik untuk mempercepat penggarapan lahan pertanian yang diajarkan oleh Adi Polay adalah dengan menggunakan sapi. Lama-kelamaan, karena banyaknya para petani yang menggunakan tenaga sapi untuk menggarap sawahnya secara bersamaan, maka timbullah niat mereka untuk saling berlomba dalam menyelesaikannya. Dan, akhirnya perlombaan untuk menggarap sawah itu menjadi semacam olahraga lomba adu cepat yang disebut karapan sapi.

Pada zaman modern saat ini membajak sawah memakai tenaga sapi/kerbau , sekarang pun mulai jarang ditemui yang masih menggunakan tenaga sapi/kerbau ini. Banyak orang beralih menggunakan mesin atau disebut juga dengan traktor, padahal hasil panen menggunakan traktor dengan tenaga sapi/kerbau masih lebih bagus dari tenaga sapi/kerbau.

Pihak-Pihak yang Terlibat dalam Perlombaan Karapan Sapi !!!

Karapan sapi adalah salah satu jenis permainan rakyat yang banyak melibatkan berbagai pihak, yang diantaranya adalah:

1.Pemilik sapi pacuan
2.Tukang tongko (orang yang bertugas mengendalikan sapi pacuan di atas kaleles)
3.Tukang tambeng (orang yang menahan tali kekang sapi sebelum dilepas)
4.Tukang gettak (orang yang menggertak sapi agar pada saat diberi aba-aba dapat melesat dengan cepat) 5.Tukang tonja (orang yang bertugas menarik dan menuntun sapi
6.Tukang gubra (anggora rombongan yang bertugas bersorak-sorak untuk memberi semangat pada sapi pacuan).

Jalannya Perlombaan Karapan Sapi !!!

Karapan sapi juga memiliki jalan perlombaan pada umumnya jadi tidak sembarangan untuk berkompetisi. yang diantaranya adalah:

1.Sebelum perlombaan dimulai semua sapi diarak untuk memasuki lapangan/arena tanding. Kesempatan ini digunakan untuk melemaskan otot-otot sapi dan bisa menjadi arena pamer keindahan pakaian dan hiasan dari sapi-sapi yang diikut sertakan dalam perlombaan. Setelah parade keliling lapangan selesai, pakaian dan seluruh hiasan itu mulai dibuka. Hanya pakaian yang tidak mengganggu gerak tubuh sapi saja yang masih dibiarkan melekat.

Persiapan Karapan Sapi Atau Pamer Perhiasan Sapi

Persiapan Karapan Sapi Atau Pamer Perhiasan Sapi

2.Kemudian, dimulailah perlombaan pertama untuk menentukan klasemen peserta. Seperti dalam halnya perlombaan sepak bola atau sejenis perlombaan sisihan, dalam babak ini para peserta akan mengatur strategi untuk dapat memasukkan sapi-sapi pacuannya ke dalam kelompok “Papan Atas” agar pada babak selanjutnya (penyisihan), dapat berlomba dengan sapi pacuan dari kelompok “Papan Bawah”.

Persiapan Sapi Sebelum Di Adu Karapan

Sapi Yang Melaju Dengan Cepat

Sapi Melaju Dengan Cepat Di Tengah Lapangan

Sapi Yang Hampir Menyapai Di Garis Finis

3.Selanjutnya adalah babak penyisihan pertama, kedua, ketiga dan keempat atau babak final atau seperti dalam perlombaan pada umunya. Dalam babak penyisihan ini, perlombaan karapan sapi memakai sistem gugur. Dengan perkataan lain, sapi-sapi pacuan yang sudah dinyatakan kalah, tidak berhak lagi ikut dalam pertandingan babak selanjutnya. Sedangkan, bagi sapi pacuan yang dinyatakan sebagai pemenang, nantinya akan berhadapan lagi dengan pemenang dari pertandingan lainnya. Begitu seterusnya hingga tinggal satu pemain terakhir yang selalu menang dan menjadi juaranya.



Macam-macam Kerapan Sapi !!!

Karapan sapi pun meiliki bermacam-macam karapan yang menjadi ciri khas orang Madura ini, yaitu:

1. Karap Keni (karapan kecil)
Kerapan jenis ini pesertanya hanya diikuti oleh orang-orang yang berasal dari satu kecamatan. Dalam kategori ini jarak yang harus ditempuh hanya sepanjang 110 meter dan diikuti oleh sapi-sapi kecil yang belum terlatih. Sedangkan penentu kemenangannya, selain kecepatan, juga lurus atau tidaknya sapi ketika berlari. Bagi sapi-sapi yang dapat memenangkan perlombaan, dapat mengikuti kerapan yang lebih tinggi lagi yaitu kerap raja.

2. Karap Raja (karapan besar)
Perlombaan yang sering juga disebut kerap negara ini umumnya diadakan di ibukota kabupaten pada hari Minggu. Panjang lintasan balapnya sekitar 120 meter dan pesertanya adalah para juara kerap keni.

3. Karap Onjangan (kearapan undangan)
Kerap onjangan adalah pacuan khusus yang para pesertanya adalah undangan dari suatu kabupaten yang menyelenggarakannya. Kerapan ini biasanya diadakan untuk memperingati hari-hari besar tertentu.

4. Karap Karesidenen (karapan tingkat keresidenan)
Kerapan ini adalah kerapan besar yang diikuti oleh juara-juara kerap dari empat kabupaten di Madura. Kerap karesidenan diadakan di Kota Pamekasan pada hari Minggu, yang merupakan acara puncak untuk mengakhiri musim kerapan.

5. Karap jar-jaran (karapan latihan)
Kerapan jar-jaran adalah kerapan yang dilakukan hanya untuk melatih sapi-sapi pacuan sebelum diturunkan pada perlombaan yang sebenarnya.


Nah Kalau...


Sarapan Sapi, tentu semua pasti sudah tau kalau yang namanya sarapan sapi apalagi orang jawa yang kental dengan bahasa. Menurut saya Sarapan Sapi itu sendiri diambil dari kata "Sarapan" berarti makan pagi dan "Sapi" berarti sapi (hewan).

Referensi :

1.Koentjaraningrat, Parsudi Suparlan, dkk,. 2003. Kamus Istilah Antropologi, Jakarta: Progres

2.Tim Koordinasi Siaran Direktorat Jenderal Kebudayaan. 1991. Aneka Ragam Khasanah Budaya Nusantara II. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

3.http://id.wikipedia.org/

4.http://www.my-indonesia.info/